Selasa, 29 Mei 2012

Latihan Kepemimpinan ITB 2012 #DAY1 #4

Ridwan Kamil
Pembicara : Ridwan Kamil
Nama : M. Ridwan Kamil
Lahir : Bandung, 4 Oktober 1971
Jabatan :
• Prinsipal PT. Urbane Indonesia
• Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung
• Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), SAA (Singapura)
Pendidikan :
• Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Bandung
• Master of Urban Design, College of Environmental Design, University of California, Berkeley AS
Penghargaan yang diraih:
• 2004 Winner of International Design Competition
• 2004 Islamic Center, Beijing, RRC
• 2005 Winner of International Design Competition
• 2005 Waterfront Retail Masterplan, Suzhou, RRC
• 2005 Winner of International Design Competition
• 2005 Kunming Tech Park, Kunming, RRC
• 2006 Winner Internatonal Young Design Entrepreneur of The Year versi British Council
Indonesia
• 2007 Winner of International Design Competition for Aceh Tsunami Museum
• 2008 Top Ten Architecture Business Award dari BCI Asia
• 2009 Top Ten Architecture Business Award dari BCI Asia
• 2009 Architect of The Year dari Elle Decor Magazine

Tulisan ini berdasarkan apa yang saya tulis ketika mendengar materi dari pembicara :)

Latihan Kepemimpinan seperti ini adalah investasi.
Pemimpin -> decision maker -> maturity
Leadership lahir pada saat krisis
Keadaan alam bisa membentuk karakter

Lemuria culture -> Berpusat di Indonesia (bandung)
tapi budayanya yang agung dihancurkan oleh budaya Atlantis.
Samprazan -> Rampaz (Lemuria)
Sampurasun -> Rampes (Sunda)

Padalarang dulunya adalah dasar laut karena terdapat fakta batu kapur.

Belajar tidak harus dikampus. Kita butuh untuk menyeimbangkan IQ dan EQ.
Mengubah Indonesia tidka harus dengan turun ke jalan

Kenapa banyak masyarakat yang masih mengharapkan mahasiswa?
1. Mahasiswa masih muda (stamina)
2. Mahasiswa pintar
3. Idealisme tinggi

Tetapi, 3 hal tersebut dipengaruhi oleh lingkingan
lingkungan pecundang melahirkan pecundang
lingkungan otimis melahirkan orang-orang yang optimis

Karena kreatif, optimis, positif ataupun perbuatan negatif sifatnya menular

Bapak Ridwan Kamil sering mengalami kekecewaan atas perilaku para pejabat negeri ini. KAryanya untuk mengubah tatanan kota bandung hanya didengar, tapi tidak pernah dilakukan. Untuk mendapatkan proyek saja, fee yang dibayarkan tidak 100%, melainkan 60%. Dan kabar 40% sisanya tidak jelas.

Kita hidup di kolam keruh. Bagaimana menjernihkan kolam ini? butuh gerakan massive!

Teori receh : 100 x Rp100,00= Rp10.000
Berasal dari kekecewaan dan lain-lain. Teori receh ini dipegang oleh Bapak Ridwan Kamil untuk membangun Indonesia.
Ia merupakan penggagas dari Bandung Creative City Forum dan Indonesia Berkebun
Awanya ia menganalisis kesukaan warga Indonesia yaitu
1. Kumpul (e.g arisan)
2. Dekat dengan teknologi (media)
3. Kasih pesan 

Ia membuat bandung berkebun dan menemui beberapa cerita menarik seperti :
Seorang Angga (anak kapten Aan korban sukhoi) jatuh cinta dengan seorang wanita melalui berkebun. Janjian di kebun binaan Bapak Ridwan Kamil akhirnya mereka menikah, dan Ridwan Kamil menjadi saksi pernikahan.

Ridwan Kamil pun tidak percaya setelah ada bandung berkebun, munculah depok berkebun, jakarta berkebun sampai pontianak berkebun yang pengelolanyapun tidak ia kenali

Alam itu akan memberikan hadiah-hadiah istimewa jika kita melakukan perubahan.
3 kata untuk Indonesia : Indah Penuh Masalah
butuh banyak bentuk cara baru untuk menyelesaikannya, berkelompok.

bagaimana membuat komunitas?
- hal yang mudah
- matre -> reward, seperti agar menyebrang lewat jembatan dibuat doorprize sehingga penyebrang tidak menyebrang sembarangan
gagasannya jangan merepotkan tapi fun

masalah -> solusi -> kumpul -> budaya -> konsistensi

JIKA TELAH ADA MIMPI, BERILAH IA KAKI UNTUK BERLARI


Indonesia Berkebun dan Blood for Life adalah 2 penerima Google awards, karena mampu mengampanyekan perubahan lewat internet.

Peradaban yang sakit :
1. Pemerintah yang koruptif
2. Pebisnis yang oportunis
3. Akademisi apatis

Pemerintah yang koruptif sudah tidak terhitung lagi berapa banyaknya. Pebisnis yang oportunis contohnya ialah seorang alumni ITB yang bekerja dipemerintahan untuk melindungi bisnisnya (lumpur lapindo, proyek perusahaan swasta, setelah ada kecelakaan ditanggung negara -___-)

Akademisi juga kita, mahasiswa, dosen, guru dll
Apakah kita menjadi bagian dari akademisi yang apatis?

Biasanya, Idealisme mati muda setelah terbentur realita

untuk itu kita jangan patah semangat. Kapasitas kita sebagai mahasiswa memang terbatas, ikut yang sudah ada tapi maksimalkan. ( e.g indonesia mengajar atau indonesia berkebun)

Networking is everything.
Prinsip : mimpi tinggi tapi tetap harus injak bumi

Perlu ada keseimbangan antara waktu, harta, gagasan dan pertemanan.

Birokrat saat ini tidak kreatif -> takut ditagih ketika menjabat (ga mau pusing, hasil penelitian)

keberhasilan gagasan -> komunikasi
kegagalan gagasan -> miskomunikasi

Tidak ada komentar: