Jumat, 25 April 2014

mencari pertolongan

Hari yang panjang telah aku lewati berulang meski ringkih dan berawan sendu
Usaha dan doa yang terpanjat masihlah kurang dibanding dosa dan maksiat yang terlanjur menggunung
Menanti.
Ah, bila saja..

Aku sulit untuk berdiri
Seringkali mendapati diri meringkuk dalam pedih
Tersenyum meski perih
Setelah memelas pada manusia
Akan ada waktunya aku mencari pemilik ruh yang sebenarnya selalu ada didekat makhluk-Nya
Hari ini, esok, lusa dan seterusnya
Aku membutuhkan iba dan belas kasih-Mu
Maha Pemberi Kasih dan Sayang

Apapun takkan mustahil bagi-Mu
Engkau sanggup memberi apapun yang kau kehendaki
dan pertolonganmu akan datang dari mana saja dan tak terduga
Bantuan malaikat, manusia, atau lewat udara, diriku sendiri bahkan
organisme lain
Entah bagaimana akupun tak tahu

Petir, air, udara, langit, bintang yang gemerlap dan indera yang mampu menikmatinya
Demi Allah tak ada yang mustahil bagi-Nya
Sabar.

Rabu, 16 April 2014

setelah ujian aikido...

Tanggal berapa ini? oh 16 dan hari ini hari rabu dan besok kamis. Rutinitas Senin-Kamis latihan Aikido tak lagi kujalani. Ada hal lain yang memaksa untukku fokus padanya. Bukan karena tidak bisa latihan, bisa hanya sulit.

Sekarang sudah April kan ya? coba dibaca dulu post sebelumnya kenapa saya nulis ini.
Yap akhirnya tanggal 13 April kemarin aku dan teman teman memberanikan diri untuk ikut Kyu Test, penyesuaian tingkat aikido di Ruang Serbaguna Dinas Tata Kota di jalan cianjur depan IBCC.
Sudah pernah kesana?
Aku beberapa kali pernah kesana untuk latihan aikido tambahan tiap sabtu malam.
Ruang serbaguna itu besar sekali. Lantai 1 biasanya diisi oleh olahraga tenis meja. Dilantai 2 selama ini aku hanya lihat kosong saja meskipun luas. Disudut lantai ini, ada sebuah ruangan yang kecil hanya sekitar 7x6meter untuk latihan aikido dan sekarang sebagai tempat ujian. Bagian yang kosong itu biasanya kusam dan kotor. Ketika ujian, bagian yang luas itu sudah dibersihkan secara mandiri oleh aikidoka sabuk biru keatas sehingga bisa termanfaatkan dengan baik.
Ya begitulah, ruang serbaguna yang besar dan kokoh itu tidak terurus dengan baik. Untung saja ada komunitas yang masih ingin merawat dengan cara menggunakan gedung itu.

Pemerintah jika sudah bikin sudah saja tidak dirawat-Sensei (10/4)

Dilantai 1 ada panggung dengan tirai merah, khas panggung pertunjukkan. Didepan panggung terdapat 4 tenis meja yang sedang dimainkan oleh anak-anak calon atlet tenis meja. Mereka gesit dan terampil. Suatu saat doakan mereka ya supaya bisa berlaga dikancah nasional maupun internasional.
Meskipun ini wahana olahraga, beberapa kali hidungku terasa sesak.. Bapak-bapak yang menonton tenis meja banyak yang merokok. Bapak si anak? Bisa jadi. Sayang saja.

Minggu pagi wilayah DTK ramai dengan orang-orang yang mengenakan Gi (seragam aikido). Tidak hanya dari dojo (perguruan) GGM aja tapi juga dari Dojo Lembang, Cimahi dan lain lain yang masih dalam gabungan Bandung Aiku Jutsu. Disinilah kami akan diuji bersama.

Kali itu yang ujian ada anak anak yang sudah sabuk ungu untuk naik tingkat jadi strip hijau. Untuk orang dewasa seperti saya dan teman teman, kami tidak melewati sabuk oranye dan ungu tetapi langsung dari putih ke strip hijau.

Kami pemanasan bersama dibagian yang luas dilantai 2 itu seperti pemanasan ketika latihan rutin oleh Senpay Bayu.
Lucu adalah melihat anak anak rentang kelas 2 SD sampai 7 SMP itu lebih jago dan keren. Khsusunya yang kelas 2 itu, anak laki-laki yang sangat lucu. Sembari kami berbaris untuk ukemi bergantian dimatras, anak tersebut bercerita dan mengeluh terhadap salah satu senpay yang ga megang dia saat jatuhan hihihi.
Dijaminlah anak anak itu nilai olahraganya pasti bagus, apalagi senam lantai pasti sempurna. Setelah shiko, ushiro, tenkan, ukemi, dan lain lain kami menunggu dipanggil keruangan untuk ujian teknik.

Diawal-awal aku sangat panik, ini adalah kali pertamaku untuk ujian kenaikan tingkat. Setelah berganti pakaian dan sempat berlatih sedikit, panikku tak kunjung hilang. Namun aku harus menguasai diri hingga ujian selesai. Aku takut rekan ujianku tak mengenakkan, syukurlah aku berpasangan dengan teman satu dojo, satu kamar mandi, Dinda. (biasanya dipilih yang beda dojo)
Ujian selesai setelah 15 menit didalam ruangan yang kecil itu. Tidak lama namun cukup mendebarkan.

Putih kloter selanjutnyapun dipanggil, lanjut strip hijau dan hijau ke dalam ruangan untuk diuji.

Senang bercampur sedih perasaanku saat itu. Senang karena salah satu fase dalam aikido telah aku lewati. Sedih karena hari itu hari terakhir aku bercanda gurau dan lebih dekat dengan teman-teman yang sangat baru dalam kehidupanku.

Sebenarnya Senin dan Kamis atau Sabtu bisa saja aku sempatkan untuk latihan aikido. Namun latihan aikido itu sangat nyaman dan senang. Sulit untukku kembali sadar dan terus menyemangati diri untuk segera menuntaskan kewajibanku.

belum apa apa udah kangen
ya itulah kata-kata yang diungkap aku dan Dinda yang memutuskan vakum untuk beberapa waktu. Mita pasti dirusuhi kami sebagai corong untuk menceritakan kegiatan dihari kami tak latihan (padahal baru senin kemarin doang sih haha). ya pokoknya...
belum apa apa udah kangen
Semoga masih disempatkan untuk nulis blog, karena Insya allah 27 April ini aku akan ikut latihan bersama di cikole lembang untuk pengumuman kelulusan. Kyaaaa doakan kami yaaaa <3 <3

Sebelum ujian, aku ranis ica dan dinda latihan mandiri di kosannya ica, ini nih hasilnya:

ceritanya cheatsheet
Foto lain:

latihan sebelum ujian



Kyaaa foto bersama

aikisitah <3 (ki-ka: ranis, ica,dinda,mita,akoh)

*nulisnyagabenerlagingantukberatabisngelabnantibacayapostselanjutnyatentangpembagiansabukyeyinsyaAllahlulus*