Matahari indah menyambut wangi bunga sejuk
nan sendu pagi itu. Ia tak pernah merugi meski sinarnya terbagi ke seluruh
pelosok bumi. Rasa syukur dan gembira bersatu padu dalam hati.
Dear Muslimah, kian hari aku merasa
bahagia karena jumlahmu semakin banyak. Karyamu selalu mengundang senyum dan
rasa kagum. Engkau yang berdiri sendiri dan menapaki jalur yang kau yakini
semakin menambah kebanggaan atas dirimu. Membawa warna dan kisah tentang keindahan
yang nyata.
Jika engkau pernah merasa ragu dengan
pakaian yang kau kenakan, aku pun sama. Seringkali banyak alasan muncul dan
membuat khawatir. Setiap pagi kita mematutkan seluruh badan dihadapan cermin. Untuk
memastikan kembali bahwa kita mengenakan yang terbaik. Sambil berdoa. Allaahumma
kamaa hassanta kholqi fa hassin khuluqii.
Seandainya kita bisa bertemu, diri ini
ingin mengambil semua pelajaran darimu. Tentang hidup dan kehidupan. Kemudian
bercerita tentang bagaimana rasanya terpana dan diam-diam ada getaran yang
merasuki hati.
Selama jalinan belum berujung akad, kita
pasti cemas. Merasa tidak aman. Mulai menerka-nerka tapi sudah memberi
segalanya. Hati ini belum merasa senang dan tenang. Kemudian kita masih bertanya-tanya:
apakah ia benar jodoh atau hanya orang
yang kebetulan singgah?
Sementara itu, hati ini selalu terpaut
padanya, dan lupa mengambil hikmah alam semesta.
Cemaskan orang tua kita, selagi ada. Cemaskan
amal kita, selagi mampu. Cemaskan ibadah kita, bukan mencemaskannya.
Dear Muslimah,
Diri ini memang ingin selalu ditemani.
Pada hakikatnya kita memang tak bisa hidup sendiri.
Diri ini sering juga merasakan sepi. Disaat
sendiri. Disaat menanti.
Bahkan disaat ramai, kita juga sering
merasa kosong.
Manusia bisa datang dan pergi kapan saja.
Karena kita tak pernah ada kuasa untuk menahannya.
Maka, carilah yang paling dekat dengan
kita.
Dear Muslimah,
Bayanganmu selalu indah dilihat. Selalu
pantas dimuliakan karena dirimu adalah wanita. Yang ketika masih anak-anak, ia
dapat membukakan pintu surga bagi ayahnya. Saat wanita menjadi istri, ialah
yang menyempurnakan setengah agama suaminya. Dan ketika anaknya mencari surga,
ditelapak kaki ibu tempat itu berada.
Bersiaplah sebaik mungkin saat menanti,
karena janji Allah itu pasti.