Senin, 01 Mei 2017

Dear Muslimah

Matahari indah menyambut wangi bunga sejuk nan sendu pagi itu. Ia tak pernah merugi meski sinarnya terbagi ke seluruh pelosok bumi. Rasa syukur dan gembira bersatu padu dalam hati.

Dear Muslimah, kian hari aku merasa bahagia karena jumlahmu semakin banyak. Karyamu selalu mengundang senyum dan rasa kagum. Engkau yang berdiri sendiri dan menapaki jalur yang kau yakini semakin menambah kebanggaan atas dirimu. Membawa warna dan kisah tentang keindahan yang nyata.

Jika engkau pernah merasa ragu dengan pakaian yang kau kenakan, aku pun sama. Seringkali banyak alasan muncul dan membuat khawatir. Setiap pagi kita mematutkan seluruh badan dihadapan cermin. Untuk memastikan kembali bahwa kita mengenakan yang terbaik. Sambil berdoa. Allaahumma kamaa hassanta kholqi fa hassin khuluqii.

Seandainya kita bisa bertemu, diri ini ingin mengambil semua pelajaran darimu. Tentang hidup dan kehidupan. Kemudian bercerita tentang bagaimana rasanya terpana dan diam-diam ada getaran yang merasuki hati.

Selama jalinan belum berujung akad, kita pasti cemas. Merasa tidak aman. Mulai menerka-nerka tapi sudah memberi segalanya. Hati ini belum merasa senang dan tenang. Kemudian kita masih bertanya-tanya:
apakah ia benar jodoh atau hanya orang yang kebetulan singgah?
Sementara itu, hati ini selalu terpaut padanya, dan lupa mengambil hikmah alam semesta.

Cemaskan orang tua kita, selagi ada. Cemaskan amal kita, selagi mampu. Cemaskan ibadah kita, bukan mencemaskannya.

Dear Muslimah,
Diri ini memang ingin selalu ditemani. Pada hakikatnya kita memang tak bisa hidup sendiri.
Diri ini sering juga merasakan sepi. Disaat sendiri. Disaat menanti.
Bahkan disaat ramai, kita juga sering merasa kosong.
Manusia bisa datang dan pergi kapan saja. Karena kita tak pernah ada kuasa untuk menahannya.
Maka, carilah yang paling dekat dengan kita.

Dear Muslimah,
Bayanganmu selalu indah dilihat. Selalu pantas dimuliakan karena dirimu adalah wanita. Yang ketika masih anak-anak, ia dapat membukakan pintu surga bagi ayahnya. Saat wanita menjadi istri, ialah yang menyempurnakan setengah agama suaminya. Dan ketika anaknya mencari surga, ditelapak kaki ibu tempat itu berada.


Bersiaplah sebaik mungkin saat menanti, karena janji Allah itu pasti.