Jumat, 18 Mei 2012

Cerita pulang dikala Long Weekend

Pulang saat long weekend itu kadang-kadang suka menyiksa dan ada aja ceritanya
Pernah waktu itu di mobil travel harus nunggu ampe 4 jam karena terjebak macet disana sini
Dari waktu normal sekitar 2 jam. Dan diwaktu seperti itu, bekal makanan sangat diperlukan. Waktu itu karena persiapan kurang, saya laper banget dijalan akhirnya sampe rumah nangis kelaparan.

Kalo kemaren saya gatau kalo 17 mei adalah tanggal merah
Jadilah sore 16 mei saya nelpon travel untuk mengantar saya sampe Cibubur dari Cihampelas
Tapi sayang banget, seperti yang udah diduga sih, travel ga bisa dihubungi.
Jadi saya berniat untuk pulang besok subuh.

Rencana pulang jam setengah 5 dari Cihampelas, tapi jam setengah 4 mata masih males ngebuka.
Apalagi semalem saya tidur jam 1 gara-gara ada tikus di kosan -_-
Setelah matiin alarm, saya tidur lagi deh
Gatau kenapa tiba tiba ada azan shubuh dan rasanya kaya teriak dikuping saya
Itu teriak kaya beneran ga pake mic, lumayan ampuh sampe akhirnya jam 4:23 saya bangun.

Beres beres kosan dikit, bawa barang yang diperluin aja terus langsung cabut jalan
Dari kosan udah mikir nih. Bisa laper. Saya ambil apel dan 2 bungkus biskuit ke dalam tas coklat saya
Sambil jalan, saya liat beberapa cowok bersarung abis solat subuh berjamaah di masjid. Mereka keren.
Seru juga jalan ditengah udara sejuk dan tanpa asap seperti ini.
Baru pertama kali aku jalan sekitar pukul 5 disini, dan sangat menyegarkan.

Jalan terus sampe mendekati tanjakan Cihampelas. Hotel sensa di belakang Ciwalk masih belum begitu jelas. Akibat ditutupi kabut yang masih tebal. Suasana pun masih gelap, hanya lampu-lampu rumah wargalah yang menerangi saya sepanjang jalan.

Saya ketemu semacam gerobak kecil dan seorang ibu dan bapak. Saya kira tukang nasi kuning.
Setelah saya tanya, ternyata itu sedang jualan surabi. Terlihat dibalik gerobak itu ada kompor gas dengan cetakan surabinya.

Selagi menunggu, bapak itu terlihat antusias menanyai siapa aku dan kemana aku pulang.
Dan dia pun bercerita tentang kehidupannya. Mulai dari pekerjaan, masalah makanan berpewarna tekstil sampai matei sekolah yang hanya sampa SLTP itu.

Surabi bertopping oncom sberharga seribu rupiah saja
Surabi bertopping oncom dengan extra telor ayam harganya tiga ribu rupiah

Surabi sudah ditangan dan pukul 5:15 saya lanjut jalan sampai poll travel
Sesampainya saya langsung beli tiket dan menunggu
ada 4 orang yang menunggu bersama aku
2 ibu-ibu, 1 remaja wanita seumuranku dan 1 remaja pria berkumis tipis
Sambil menunggu, aku santap surabi yang masih terlalu dini untuk disebut sarapan
Enak loh, tebal, agak pedas, gurih dan teksturnya lembut sehingga mudah dikunyah
Sebenarnya agak khawatir. Pagi adalah waktu kerja maksimal pada sistem pencernaan, takut saja aku ingin buru buru defekasi di pagi itu. Tapi untungnya alhamdulillah tidak ada.

Ada yang membuatku kecewa selagi duduk, yaitu pemandangan didepanku.
Bapak supir merokok dan mengobrol dengan petugas lain. Di dinding dekat mereka duduk ada simbol dilarang merokok.
Mengapa melanggar aturan itu sangat mudah. AKu sempat mengambil gambar, namun belum bisa aku bagikan disini.
Start dari bandung pukul 6 pagi, sampailah aku di Cibubur jam 8 pagi. Jalan Bandung-Jakarta pagi itu lancar jaya. Apalagi aku isi dengan mengistirahatkan badan (tidur) jadilah perjalanna todak begitu terasa meski duduk di kursi paling belakang.

Sampai cibubur aku dijemput bapak. Segera aku pesan travel untuk pulang. Tak sabar untuk segera sampai rumah dan memeluk mamah yang sudah aku tinggal 2 minggu lalu :D

Tidak ada komentar: