Jumat, 19 April 2013

boleh-aku-bercerita-padamu-kawan?



baru kali ini aku merasakan kepahitan yang amat menusuk jiwa ,

bolehlah aku tertawa ceria bersama kalian,

bolehlah aku tersenyum bersama kalian,

bolehlah aku dibuai oleh kebaikanmu kawan. 







disini tak ada yang ingin aku salahkan

tak ada yang ingin aku hujat

tak ada yang ingin aku benci

dan tak ada yang ingin aku khianati, kawan.

aku sekedar bercerita







tentang pelangi yang mewarnaiku

tentang matahari yang menyinariku

tentang badut yang slalu membuat ku tertawa, lepas meraih bahagia .

pelangi itu terlihat 2 tahun lalu ,

warnanya yang merekah , membuat siapa saja ingin memilikinya

lembut hijaunya meneduhkanku.

semangat merahnya membara, memberi keindahan, kecerianan disetiap hela nafas, tak terlewat.

birunya yang indah, memberikan kesejukan saat melihatnya, disetiap mata ini tertuju padanya.

ungunya yang hidup, membawakan segelas ketegasan pada siapa aja yang melihatnya.

kuningnya, maaf aku terlalu takut menguraikan keindahan warna ini .







pelangi itu indah terlihat, meresap, meneduhkan, tiap pasang mata yang mendambanya







sayang, pelangi itu tak dapat kusentuh, tak dapat kuraih, tak dapat kumiliki.

terlalu jauh bagi dara yang ingin mencapainya

terlalu sulit baginya untuk mengepakan sayapnya lebih tinggi, yang rapuh

terlalu sulit bagiku untuk mendapat cintanya.




pelangi,

mengapa engkau terlalu jauh untuk kugapai ?

tapi mengapa engkau terasa begitu dekat saat hujan turun

engkau dapat dengan mudahnya kulihat dari balik kaca jendela berembun ini

engkau datang selalu tepat waktu meneduhkan hati yang mendambamu

terlalu sulit bagiku untuk tidak melihatmu, terlalu sering engkau datang tanpa undangan ditanganmu




pelangi,

kau tercipta sungguh menyejukkan

kau sangat adil

datang saat kudengar rintik hujan dari kamar

pergi saat tak ada rintik hujan dibalik mata




pelangiku,

bolehkah aku yang rapuh ini menggapaimu ?

bolehkah aku menemanimu sepanjang hujan turun ?

bolehkah dirimu tercipta menemaniku ?




pelangiku,

2 tahun lalu keindahanmu dapat seluasnya dinikmati berbagai makhluk

tak terkecuali

hari, minggu, bulan , tahun masih aku melihat manis lekukmu

indah warnamu

birumu , hijaumu , merahmu , ungumu tak terkecuali kuningmu yang menyakitkan itu




kini, keindahanmu tak lagi kunikmati

hujan turun merupakan kepedihan bagiku

kuning itu pertanda kematian abadi. *ups. tak ada yang abadi*




aku tahu, sungguh. 

begitu banyak teka teki yang kau tinggalkan untukku.

sedikit demi sedikit kepuasan ada dalam diriku bila berhasil memecahkannya hingga yang ketujuh.




kau itu pelangi , yang selalu melekat dengan kuningmu :)

Tidak ada komentar: