Minggu, 16 November 2014

Hipersensitivitas

Hai sudah berapa obat yang kamu konsumsi selama hidup ini?
Hebat kalo belum pernah, setidaknya obat pusing pernah kan?
Kalau teman-teman lihat, pada kemasan obat selalu ada kata hipersensitivitas.

Kemasain terkecil obat harus disertai dengan informasi obat yang tertera dalam kemasan. Informasi yang tersedia antara lain:
1. Nama Obat
2. Kekuatan Obat
3. Aturan Pakai
4. Indikasi
5. Kontra Indikasi
6. Efek Samping
7. Perhatian
8. Penyimpanan

Sebelum mengonsumsi obat, ada baiknya dilihat obat apa yang ingin diminum oleh teman-teman, setidaknya mengedukasi diri sendiri bahwa sedang meminum suatu obat. Kekuatan obat adalah sejumlah kadar zat aktif dalam sebuah sediaan, contoh 500 mg parasetamol. Aturan pakai misalnya untuk anak 1 tablet 3 kali sehari, untuk dewasa 1-2 tablet 3-4 kali sehari. Indikasi adalah khasiat yang dapat diberikan obat pada suatu kasus tertentu, misalnya parasetamol obat pereda nyeri jadi indikasinya adalah nyeri. Obat dilarang digunakan bagi pasien yang tergolong kontra indikasi misalnya seperti gangguan hati, ginjal, menyusui atau anak dibawah 2 tahun. Efek samping adalah reaksi yang mungkin terjadi pada seseorang saat mengonsumsi obat, namun sifatnya sangat individual sekali. Perhatian adalah obat tetap dapat digunakan tetapi perlu dikontrol dan monitoring dari tenaga kesehatan. Penyimpanan merupakan anjuran tempat dimana harus terlindung dari sinar matahari, dijauhkan dari jangkauan anak-anak dll. Hal-hal tersebut dijamin keberadaannya dalam sebuah informasi obat demi kemanan pasien.

Belum mengerti apa yang dituliskan dalam brosur obat? Jangan ragu, tanya apoteker disekitarmu :)

Hal-hal terkait informasi penggunaan obat telah disesuaikan berdasarkan informasi yang terhimpun dalam penelitian terhadap obat sebelum dipasarkan.

Mengapa penting untuk memperhatikan informasi terkait obat?

Teman-teman sering bukan ditanyakan oleh dokter sedang minum obat apa? Alergi obat apa?
Apa yang teman-teman jawab? tidak tahukah?

Jika selama ini baik-baik saja berarti tidak ada alergi terhadap obat-obatan.

Pentingnya mengetahui hal-hal ini adalah terkait hipersensitivitas. Dalam dunia kesehatan telah dikenal 4 macam hipersensitivitas. Namun yang umum dikenal oleh masyarakat adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1 atau yang umum disebut alergi.


Alergi dapat terjadi pada debu, cuaca, makanan hingga obat-obatan.

Sederhananya, pada individu tertentu dibuat sebuah antigen (IgE) terhadap alergennya seperti pollen atau kandungan obat. Alergi termanifestasi dalam bentuk seperti yang kita ketahui bersama yaitu gatal-gatal dan kemerahan pada kulit, Jika hal tersebut terjadi setelah konsumsi sebuah obat bisa jadi orang tsb alergi terhadap obat yang dikonsumsinya tersebut. Obat yang bagi seseorang individu dapat menyebabkan alergi harus dikenali dan dihapal namanya sehingga jika dikemudian hari mendapatkan obat yang sama, pasien dapat memberitahukan hal tersebut kepada apoteker yang memberikan obat tersebut.

Penting kan mengetahui nama obat?

Karena jika seseorang alergi dan dipaparkan sejumlah alergen pada jumlah besar, bisa jadi timbul reaksi fatal yang disebut syok anafilaktik dimana tubuh sulit mengembalikan kondisi tubuh seperti sedia kala. Ciri-ciri syok anafilaktik antara lain hipotensi, bengkak, merah, gatal, sesak napas. Jika kerabat atau seseorang yang teman-teman lihat memiliki ciri-ciri seperti ini setelah mengonsumsi obat tertentu, bawalah ke klinik/RS terdekat untuk menerima penanganan darurat. Pada kondisi ini satu satunya obat yang diperlukan adalah adrenalin.

Mulai sekarang, kenali tanda-tanda alergi terhadap obat-obatan tertentu.
Jangan lupa lebih perhatian kepada kerabat/keluarga teman-teman yang sering mengonsumsi obat, jadilah rekan yang ikut mendukung pengobatan orang-orang terdekat :)

Tidak ada komentar: