Jumat, 30 November 2012

Kapasitas Diri

Subhanallah dahsyatnya frasa ini. ya, kapasitas diri memang menjadi bagian pada setiap orang yang harus terus diasah. Dan memang tidak akan bisa pernah lepas dari kehidupan manusia pada umumnya. Ketika lahir, kemudian belajar berjalan dan tumbuh, makhluk hidup memang berusaha untuk menggapai sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Belajar berjalan sampai bisa berjalan dan biasa berjalan. Belajar menyetir, kemudian bisa menyetir sampai menginjak rem atau gas menjadi sebuah refleks. Ya, begitulah kehidupan. Selalu tumbuh dan berkembang.

Ketika mencapai usia 20 tahun, atau sedang galau galaunya diusia tanggung, proses tumbuh dan berkembang tak lagi menyoal pada fisik. Tentu saja pada kapasitas diri juga. Dulu waktu kecil, kita tidak mempu melakukan apa apa. Murni dengan bantuan orang tua (terimakasih ma, pa :)). Kapasitas diri kita memang hanya mampu untuk mengembangkan diri sendiri terlebih dahulu. Tadinya baru bisa memanggil mama, sekarang mengatakan kata apapun bisa. Seseorang bisa membaca, menulis, memiliki fisik yang sempurna.

Pasti kita pernah berpikir, "aduh, si A makan apa sih? kok bisa pinter banget"
Nah, kapasitas diri menjawab pertanyaan itu. Si A memaksimalkan waktu 24 jam yang dia punya sebagian besar untuk belajar. seseorang yang mendapatkan suatu penghargaan itu pasti sesuai dengan usahanya. Meskipun kita sering merasa, lah dia belajar juga engga tapi kenapa pinter banget sih. Jawabannya: Allah itu maha adil, mungkin dengan 'usaha' yang kita nilai kecil, banyak usaha-usaha lain yang si A kerjakan dan tidak kita ketahui.

Contohnya saja seseorang yang semalaman Ia tidak belajar dan melakukan hal lain, padahal keesokan harinya, dia ada ujian. Belum tentu nilainya buruk.
Tergantung apa yang dia kerjakan sampai ia sulit meluangkan waktu untuk belajar.
seseorang yang berjuang dijalan Allah lah yang seringkali mendapat bantuan dari-Nya. melalui mimpi, tanda tanda, pas yang dibaca pas yang keluar, atau apapun.
Jangan ragu untuk berjuang diatas jalan-Nya karena kita percaya pasti ada pertolongan.

Kita sama sama punya tangan, punya kaki, punya mulut, punya hati, punya waktu 24 jam sehari, punya otak untuk berpikir, jantung, dan banyak lagi.
Yang membedakan adalah bagaimana seseorang bisa memaksimalkan apa yang dia miliki. Yaitu apa, kapasitas diri. Betapa dahsyatnya orang yang mampu tidur 2 jam setiap harinya dan sisa 22 jam itu, Ia isi dengan hal yang bermanfaat. dahsyat, super dan memukau. Setiap orang bisa kok, tinggal mau atau tidak.

nah, kemauan ini banyak faktor yang memengaruhinya, sekedar mau saja tidak cukup harus MAU atau MAU. 

Kita cenderung melakukan sesuatu yang dahsyat, namun seringkali terhambat realita. Tapi itu bukan batasan untuk kita bermimpi. Banyak contoh teman yang memang mampu mendobrak batasan. Batasan yang seringkali menghambat kemampuan otak kita untuk berkembang lebih.
Dobrakan yang dapat kita buat itu sesuai dengan kapasitas. Ketika kita merasa kecewa dengan pencapaian kita pada hidup ini, jangan sedih. Tingkatkanlah kapasitas dirimu untuk mendapatkan mimpimu. Teori ini berlaku pada setiap hal yang ingin kamu lakukan.

Dikamar saya ditulis :
Pantaskanlah dirimu dan Allah akan beri jalan :)

Tidak ada komentar: