Kamis, 14 Juni 2012

Potret Diri?

Malam ini, aku baru saja jalan keluar bersama fiki dan ka dera. Kami nonton madagascar 3.
Saat menonton, 2 sodaraku itu malah tidur. Aku yang duduk ditengah menonton film dengan sangat semangat.

Filmnya bagus, inspiratif. Saya sangat suka dengan sosok Alex yang pemberani, great leader dan semangat. Ia membangun semangat teman temannya yang putus asa. Ia berkata bahwa jika ia adalah kaki kanan, teman-temannya adalah kaki kiri untuk bisa membuatnya berlari. Membuat timnya berlari. Dan di film itu terlihat sekali bahwa Alex tidak menjadikan dirinya seorang pemimpin, tapi karakternyalah yang mengatakan bahwa dia adalah leader.

Sesampainya di kosan, sosok Alex terpikir lagi olehku. Ia menemukan karekternya sebagai seorang pemimpin. Sehingga ketika Ia berada di tempat baru, Ia pun menjadi seorang pemimpin. Ia telah mengabdikan diri sebagai pemimpin. Itulah jati diri Alex.

Lalu, pertanyaan mulai muncul tentang Aku. Ya Aku.
siapa aku?
apakah aku seorang yang akan sering tersandung masalah akademik? harta? sosial?
untuk apa aku hidup?
seorang yang seperti apakah aku?

aku tidak ingin menjadi seorang pemarah, yang tidak mau mendengarkan orang lain dan bersungut sungut jika mendapati perbedaan dikelompoknya.
aku tidak ingin menjadi pembual. yang dimanapun ia berada, ia hanya bicara. penuh puisi. tanpa implementasi. tanpa aksi. meskipun konten pembicaraannya berisi.
aku tidak ingin menjadi lemah. yang siap ditelan bumi. siap terombang ambing. siap hidup susah dan bergantung dengan ornag lain.
aku tidak ingin menjadi apatis. tidak peduli keadaan sekitar, tidak peduli dengan nasib orang lain. menjadi orang yang hidup untuk dirinya sendiri.
aku tidak ingin menjadi orang pelit. yang serakah akan harta, energi dan waktu.

aku ingin berbagi, meski dengan sedikitpun yang aku punya. entah itu air, ilmu, uang, makanan, senyum, apapun yang bisa kuberi.
tetapi, ternyata aku masih sulit ikhlas untuk memberi. sering terpikir 'apa yang aku dapatkan?'. pamrih.
tetapi, aku masih penuh pertimbangan untuk memberi. seharusnya, tidak perlu.

Sejumlah teori sudah banyak terkurung di otakku
Secuil teori telah pula aku bagikan sedikit demi sedikit pada orang di sekitarku

Apakah sebagian besar teori dalam otakku akan menguap tak berguna begitu saja?
Apa iya?
Apa mungkin?
Apa mau?
TIDAK.

dan aku tau teori semacam itu harus dijawab apa.

Saudaraku, aku sedang bingung tentang kapan aku bisa menjadi pribadi seutuhnya. Yang berguna dan diterima oleh masyarakat luas.
Aku tidak ingin menjadi kerdil yang terpapas zaman, lalu hilang.
Aku ingin abadi. Aku ingin bermanfaat. Aku ingin berguna. Aku ingin berbagi. Aku ingin bersama kalian saudara-saudaraku yang telah tau bagaimana kalian berikhtiar dijalan masing-masing.

Aku, sebagai manusia bertugas sebagai khalifah dibumi.
Lalu pertanyaannya, dibagian mana sosok sepertiku ditempatkan untuk menjadi khalifah?

Sosok sepertiku yang masih menyimpan sampah dalam kamar.
Yang masih bangun siang dan telat subuh.
Yang masih ragu beribadah optimal kepada Allah swt.
Yang masih sulit menahan emosi.
Yang masih belum bisa dikatakan 'orang baik' oleh orang tua, saudara-saudara, teman-teman, adik-adik, dll

Aku ingin menjadi seorang yang ditunggu keberadaanya. Menjadi seorang inspiratif dan berguna bagi orang orang sekitar.

Aku ingin menjadi, Aku yang paham mengapa Rizka harus dilahirkan di bumi.


tertanda, yang baru berhenti ngompol setelah kuliah.
Rizka Triani

Tidak ada komentar: